Posts

Pengalaman pribadi mengurus Visa J1 untuk studi ke Amerika Serikat

Image
  ( Source of picture: Personal documentatio n )   Oleh: Arsel Arianto Pau Riwu   Tulisan ini dibuat dengan tujuan membagikan pengalaman saya dalam mendaftar Visa J1 bagi teman-teman yang membutuhkan informasi dimaksud. Visa J1 merupakan jenis Visa non-imigran yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat (USA) untuk akademisi, siswa, mahasiswa, atau kategori lain yang hendak ke USA dalam rangka pertukaran ( exchange visitor ) baik budaya maupun pendidikan. Dalam tulisan ini saya membagi tahap pengurusan Visa dalam empat bagian umum yaitu pengajuan DS-2019, pengajuan Visa (formulir I-190 dan DS-160), interview, dan tahap pengambilan dokumen. 1.          Pengajuan DS-2019 Setelah mendapatkan Letter of Acceptance dari salah satu universitas tujuan studi di USA, salah satu tahap lanjut yang saya lakukan ialah mengurus Visa J1 yang didahului dengan pengajuan dokumen DS-2019 dari kampus tujuan studi. Dokumen ini berisi deskripsi program yang diikuti serta penjelasan terkait sp

Holobion: cara rasional melihat tubuh manusia (Homo sapiens) sebagai organisme minoritas dalam dunia mikrobioma

Image
  Oleh: Arsel Arianto Pau Riwu   Konsep holobion “ I do not walk alone on this earth and I am a minority in my own body ”. Kalimat ini merupakan deskripsi sederhana dari konsep baru eksistensi manusia (organisme) sebagai bagian dari komunitas biologis. Ilmu biologi abad ke-21 dan teknologi modern telah menunjukkan bahwa manusia sejak awal kehadiran jutaan tahun yang lalu tidak sendiri, namun merupakan bagian dari jaringan kompleks sel eukariotik dan prokariotik dunia mikrobioma. Hal ini merujuk pada komunitas ekologi mikroorganisme komensal, simbion atau patogen yang secara langsung menempati suatu ruang di tubuh. Interaksi tubuh manusia dengan mikroorganisme simbiotik yang mengganggu batas-batas definisi awal individu biologis, memperjelas status tubuh manusia sebagai entitas yang tidak otonom baik secara genetik, imunologi, evolusi, anatomi, dan fisiologi. Keberadaan manusia dilihat sebagai simbiosis antara tubuh sebagai inang ( host ) dengan semua mikroorganisme yang merupakan

Filosofi teras (stoisisme): jalan kebijaksanaan yang rasional untuk mendapatkan ketangguhan mental dan ketenangan hidup

Image
  Source of picture : www.thecollector.com Oleh: Arsel A. Pau Riwu How to live a good life with resilience, confidence, and calmness ? salah satu pertanyaan filosofi klasik yang dipelajari secara serius oleh para pemikir seperti Epictetus dan Markus Aurelius ribuan tahun lalu. Pertanyaan tersebut juga niscaya selalu hadir dalam pikiran manusia pada kuarter pertama abad 21 ini. Catatan ini dibuat sebagai bagian dari upaya pribadi untuk memahami pertanyaan tersebut dan bagaimana menjalani hidup yang tenang diantara kerumitan dan kompleksitas pola pikir dari delapan miliar spesies manusia. Ditengah spektrum emosi yang dinamis dalam lima tahun terakhir, beberapa platfrom informasi dan algoritma telah banyak menyajikan bagaimana mengusahakan hidup yang lebih tenang. Salah satu topik pembahasan yang menarik dari thema tersebut adalah konsep filosofi stoisisme, pemikiran yang awalnya tumbuh dalam pengajaran para filsuf sekitar 2000 tahun lalu di serambi (stoa) bangunan Yunani klasik. Aliran

Fragmen catatan tentang spesies manusia (Homo sapiens): Asal usul dan profil yang tidak signifikan hingga jalur menuju kepunahan

Image
  (Source of picture:  Sci-News.com) Oleh: Arsel A. Pau Riwu   Saya membuat catatan ini sebagai bagian dari ketertarikan pribadi untuk mengoleksi kesadaran tentang adanya permulaan hingga jalur akhir eksistensi Homo sapiens di alam semesta. Penting untuk mereduksi bias dari narsisme “ ciptaan yang paling mulia ” dalam memahami spesies manusia sebagai objek yang tidak signifikan, layaknya cara kita memahami jenis organisme yang lain dari aspek susunan material dan perubahannya (evolusi). Saya mengasumsikan tulisan ini akan dengan mudah dipahami oleh “makhluk yang bijaksana” sebagaimana arti dari kata “Homo sapiens” - nama biologis yang dilekatkan pada manusia. Setelah runtuhnya singularitas materi, energi, waktu, dan ruang melalui momen Ledakan Besar (Big Bang) pada 13.75 miliar tahun lalu, Bumi mulai terbentuk dan melewati fase kondensasi dan diferensiasi pada sekitar 4.56 ± 0.05 miliar tahun yang lalu. Dinamika dalam planet ini memunculkan matriks biologis menuju kehidupan me