Posts

Can Battery-Powered Electric Vehicles Deliver on Indonesia’s CO₂ Emissions Goals?

Image
By: Arsel Arianto Pau Riwu Rethinking the promise of EVs in Indonesia through the lens of lifecycle emissions, energy mix, and sustainable battery supply chains   The widespread use of high-emission vehicles on Indonesian roads presents a significant obstacle to the country’s long-term goal of achieving net-zero carbon emissions by 2060. With more than 11 million cars currently in operation, the transportation sector stands as one of the largest contributors to national carbon emissions, generating over 35 million tons of CO 2  annually. This sector alone accounts for 70-80% of urban air pollution in major cities, significantly undermines Indonesia’s climate commitments under the Paris Agreement. To overcome this challenge, a transition toward cleaner transportation alternatives is essential.   One widely promoted solution is the adoption of electric vehicles (EVs), which offer the potential to reduce global greenhouse gas (GHG) emissions. Their substantially lower tailpi...

Bensin Oplosan: Apakah BBM RON-90 Dapat Diubah Menjadi BBM RON-92?

Image
Oleh: Arsel Arianto Pau Riwu   (Sumber gambar: mol .id) Sejak bulan Februari 2025, sejumlah pemberitaan nasional di Indonesia secara intensif mengangkat isu pencampuran (oplos/ blending ) bahan bakar minyak (BBM) di Pertamina, khususnya terkait dengan Pertalite dan Pertamax. Hal ini juga mengarah pada pertanyaan terkait dengan bilangan oktan dan apakah praktik oplosan dapat memengaruhi angka oktan.   Dalam proses produksi bahan bakar, minyak bumi yang memiliki spesifikasi tertentu diproses melalui kilang untuk menghasilkan BBM dengan kualitas yang berbeda. Kualitas dan spesifikasi bahan bakar sangat bergantung pada berbagai tahap dalam proses produksi yang dilakukan di kilang, seperti destilasi, hidrokraking, dan isomerisasi. Tahap-tahap ini menentukan komposisi senyawa dalam bensin, yang pada gilirannya memengaruhi performa dan efisiensi pembakaran dalam mesin.  Pertamina menawarkan empat jenis BBM untuk memenuhi kebutuhan kendaraan, yakni Premium, Pertalite, Pertamax, d...

Amonia (NH3) dan proses Haber-Bosch: Detonator ledakan populasi manusia dan dampak bencananya

Image
  Oleh: Arsel Pau Riwu (Sumber gambar: CEN.ACS.ORG) Ringkasan: Lonjakan populasi manusia dari 1,6 miliar pada tahun 1900 menjadi 8,2 miliar pada tahun 2024 tidak terlepas dari peran senyawa nitrogen, terutama amonia (NH₃) dalam produksi pangan berbasis pupuk sintetis. Penemuan oleh kimiawan Jerman, Fritz Haber, pada tahun 1908 (dasar metode Haber-Bosch), yang berhasil mengubah nitrogen inert (N 2 ) di atmosfer menjadi amonia reaktif (alternatif jalur biofiksasi oleh organisme) , tidak hanya merevolusi pertanian tetapi juga membawa pertumbuhan populasi spesies manusia pada tahap yang baru. Setiap tahun, sekitar 170 juta metrik ton amonia diproduksi di seluruh dunia, dengan sekitar 80% di antaranya digunakan untuk pupuk. Diperhitungkan bahwa 48% populasi dunia bergantung pada tanaman yang ditanam menggunakan pupuk sintetis. Kebutuhan manusia akan nitrogen dari luar tubuh erat kaitannya dengan sembilan jenis asam amino esensial yang diperlukan untuk sintesis protein di sel ...

Perubahan/perluasan konsep Ikatan Kimia: Ikatan kovalen berelektron tunggal telah terkonfirmasi secara experiment untuk pertama kali – pembuktian postulat hampir 100 tahun

Image
Oleh: Arsel A. Pau Riwu (Tulisan ini dibuat dengan rujukan utama artikel pada Jurnal Nature, Vol 634 – September 2024, DOI: 10.1038/s41586-024-07965-1 ) Gambar: Ikatan berelektron tunggal diantara atom C (Design ChemDraw)   Selama lebih dari 100 tahun sejak Lewis memproposalkan ide pembagian pasangan elektron oleh dua atom pada 1916, konsep ikatan kovalen konvensional (istilah “kovalen” diperkenalkan oleh Langmuir pada 1919) telah bertahan dan diterima secara luas. Semua buku-buku dan pengajaran yang umumnya beredar (minimal yang saya temui sejak mengikuti kelas Sains di sekolah tingkat menengah) memperkenalkan ikatan kovalen dengan konsep pembagian pasangan elektron – ini tentunya tahap awal sebelum mempelajari teori orbital molekul berbasis mekanika kuantum yang menekankan pada “delokalisasi elektron”. Konsep konvensional ini telah membentuk kerangka pemahaman terhadap sebagian besar struktur senyawa organik dan anorganik dalam ikatan tunggal, ganda, dan rangkap tiga (saya dengan...

Pengalaman pribadi mengurus Visa J1 untuk studi ke Amerika Serikat

Image
  ( Source of picture: Personal documentatio n )   Oleh: Arsel Arianto Pau Riwu   Tulisan ini dibuat dengan tujuan membagikan pengalaman saya dalam mendaftar Visa J1 bagi teman-teman yang membutuhkan informasi dimaksud. Visa J1 merupakan jenis Visa non-imigran yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat (USA) untuk akademisi, siswa, mahasiswa, atau kategori lain yang hendak ke USA dalam rangka pertukaran ( exchange visitor ) baik budaya maupun pendidikan. Dalam tulisan ini saya membagi tahap pengurusan Visa dalam empat bagian umum yaitu pengajuan DS-2019, pengajuan Visa (formulir I-190 dan DS-160), interview, dan tahap pengambilan dokumen. 1.          Pengajuan DS-2019 Setelah mendapatkan Letter of Acceptance dari salah satu universitas tujuan studi di USA, salah satu tahap lanjut yang saya lakukan ialah mengurus Visa J1 yang didahului dengan pengajuan dokumen DS-2019 dari kampus tujuan studi. Dokumen ini berisi desk...